Aktivitas di Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah, terus menunjukkan perkembangan signifikan. Operasional pelabuhan terus meningkat setiap tahun dan menjadi pusat penting bagi ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya di Kalimantan Barat.
General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak, Kalbar Yanto, mengatakan bahwa Terminal Kijing saat ini telah beroperasi optimal terutama untuk aktivitas pelayanan ekspor kargo curah cair (liquid bulk) seperti CPO beserta produk turunannya.
"Terminal Kijing saat ini juga telah melayani kargo curah kering (dry bulk) baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, salah satunya adalah komoditi alumina yang diproduksi oleh PT BAI yang endingnya dikirim ke China," ungkapnya pada Jumat, 5 Desember 2025.
“Aktivitas ekspor komoditi curah cair dan curah kering seperti CPO serta produk turunannya dan alumina terus meningkat, dan ini menjadi bukti bahwa Terminal Kijing memiliki peran strategis bagi ekspor Kalbar,” tambah Kalbar Yanto.
Seiring dengan akan segera beroperasinya 2 perusahaan pemain besar CPO yakni PT Pacific Bio Industry (PBI) dan PT Khatulustiwa Raya Cakrawala (Apical Group), saat ini Pelindo juga tengah merencanakan tambahan pembangunan dermaga baru yang khusus diperuntukkan bagi kegiatan bongkar muat CPO dengan panjang dermaga kurang lebih hingga 500 meter yang dilakukan secara bertahap.
"Saat ini terdapat 4 dermaga di Terminal Kijing yang di cluster berdasarkan jenis kemasan barang yang dilayani yakni Dermaga Peti Kemas, Dermaga Multipurpose, Dermaga Curah Cair dan Dermaga Curah Kering. Seiring potensi meningkatnya Ekspor CPO ke Luar Negeri, kita akan membangun dermaga lagi," jelas Kalbar Yanto.
Manager Komersial Pelindo Regional 2 Pontianak, Irwan, menegaskan bahwa peningkatan aktivitas ekspor CPO sepanjang tahun 2025 menjadi alasan utama perlunya pengembangan fasilitas pelabuhan.
“Data arus pelayanan barang sampai dengan Oktober 2025 menunjukkan bahwa kargo CPO serta produk turunannya yang dilayani mencapai sekitar 1,2 juta ton. Sementara itu, untuk kargo curah kering antara lain seperti PKE dan alumina mengalami lonjakan luar biasa hingga 261 % bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya.
Irwan menambahkan bahwa Pelindo berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan infrastruktur guna mendukung kelancaran ekspor komoditas unggulan Kalbar.
"Terminal Kijing saat ini berkembang menjadi pelabuhan penting serta berdampak pada perekonomian daerah terutama PAD Kabupaten Mempawah melalui sektor ekspor. Dengan rencana pembangunan dermaga baru, diharapkan aktivitas bongkar muat kargo curah cair ataupun curah kering bisa lebih maksimal," pungkasnya.